ProsesProduksi Produk Multimedia (Life Cycle) Terdiri dari 3 sub proses : Pre-Production, Production, Post Production *download file* ----> Modul Alir Proses Multimedia 1) Pre-Production Preproduction atau Pra Produksi merupakan tahapan perencanaan. Secara umum merupakan tahapan persiapan sebelum memulai proses produksi (shooting film atau video).
Memulai sebuah produksi video dan film memang dibutuhkan sebuah pengetahuan yang cukup, selain dari segi teknis kamu juga dituntut untuk mengetahui istilah-istilah yang sering kali digunakan dalam sebuah produksi video dan film. Tujuannya, untuk mempersingkat waktu saat proses pengerjaannya, selain itu istilah-istilah ini juga dapat mempermudah kita untuk berkomunikasi ke sesama kru saat produksi video dan film nantinya. Nah, kali ini eps production akan menjelaskan tentang istilah-istilah dalam produksi video dan film yang harus kamu pelajari sebelum memproduksi video dan filmmu sendiri. Script Breakdown Script breakdown adalah istilah yang digunakan untuk membedah naskah. Hal ini dilakukan untuk memastikan elemen-elemen yang diperlukan dalam setiap adegan, seperti lokasi yang akan digunakan, talent yang muncul dalam tiap adegan, penataan artistik/properti yang dibutuhkan, makeup seperti apa yang diperlukan, hingga pakaian yang harus dipersiapkan. Script breakdown juga digunakan untuk membedah shot yang akan digunakan dalam setiap adegannya. Hal ini diperlukan untuk menentukan angle, jenis-jenis shot, dan pencahayaan yang akan digunakan dalam proses produksi nantinya. Pre-Production Meeting PPM Setelah menentukan elemen yang diperlukan dalam video atau film, langkah berikutnya adalah mengomunikasikan proyek video atau film yang akan dibuat kepada seluruh kru maupun investor yang terlibat melalui pertemuan yang disebut Pre-Production Meeting PPM. Pada langkah ini, kamu diharuskan untuk menyampaikan visi yang akan digarap dalam video atau film kamu bahkan sampai hal-hal mendetail seperti referensi visual, jadwal produksi, dan budgeting. Baca Juga Pentingnya Melakukan Tes Kamera Sebelum Shooting Scouting Scouting dapat memiliki dua arti mencari lokasi yang cocok dengan referensi visual atau, mencari talentyang tepat. Namun, istilah scouting untuk mencari talent digunakan jika tahapan ini dilaksanakan dengan mendatangi agency atau individu yang bersangkutan secara langsung, sedangkan pencarian talent melalui sebuah audisi lebih sering menggunakan istilah casting. Reading Istilah reading digunakan untuk mempersiapkan talent sebelum masa produksi berlangsung. Pada tahapan ini, setiap talent diharuskan untuk membaca naskah yang sudah ada, hal ini bertujuan agar talent dapat mempelajari karakter dan adegan yang akan diperankan. Reading sangat berguna untuk mempersingkat waktu pada saat shooting agar berjalan lebih efisien dan efektif. Recce Hal selanjunya adalah survey lokasi atau recce hal ini bertujuan untuk mempersingkat waktu saat shooting, dengan melakukan perencanaan angle dan pencahayaan di lokasi yang telah ditentukan sebelum peroses shooting sesungguhnya berlangsung. Proses ini sering disebut dengan istilah recce. Hal ini penting untuk dilakukan pada setiap lokasi yang akan digunakan agar proses shooting dapat berjalan lancar. Baca Juga Mengenal Teknik Dasar 3 Titik Pencahayaan Dalam Video dan Film Crew Call Pernah gak jadwal shooting yang udah kamu persiapkan dari jauh-jauh hari jadi berantakan gara-gara ada 1 orang kru yang terlambat datang? Pasti bikin bad mood banget kan? Nah, oleh karena itu ada salah satu istilah yang berfungsi untuk mengingatkan kru agar datang tepat waktu biasanya disebut Crew Call. Umumnya, crew call dilakukan oleh produser dengan cara menghubungi setiap kru beberapa jam sebelum proses shooting berlangsung. On Cam Istilah on cam digunakan untuk menentukan jadwal dimulainya shooting. Berbeda dengan istilah crew call yang menentukan kapan kru mulai berkumpul, istilah on cam menentukan kapan kamera siap untuk merekam. Dengan kata lain, waktu yang ditentukan untuk on cam menandakan durasi persiapan setiap kru setelah crew call. Blocking Blocking adalah istilah yang digunakan untuk mengatur letak talent, properti, dan pencahayaan agar tidak saling menutupi. Selain itu, istilah blocking juga digunakan untuk menentukan pergerakan setiap talent agar selaras dengan elemen-elemen lain dalam frame. Wrap Istilah ini merupakan sebuah istilah yang paling menggembirakan bagi sebagian kru dan selalu disambut dengan tepuk tangan. Jika seluruh adegan telah selesai direkam dan tidak ada hal yang perlu diulang, maka sutradara akan menggunakan meneriakkan kata “wrap” untuk menandakan bahwa proses shooting telah selesai. Namun, beberapa sutradara lebih memilih untuk menggunakan istilah “bungkus” yang memiliki arti sama dalam Bahasa Indonesia. Logging Sebelum mulai mengedit footage yang dihasilkan dari produksi, kita harus memilah file-file video yang telah disetujui oleh sutradara ketika shooting dan memisahkannya pada folder khusus. Hal ini juga memiliki istilah sendiri, yaitu logging. Tahapan ini dilakukan dengan memperhatikan catatan clapper mengenai daftar file mana saja yang akan digunakan dalam tahap editing. PENUTUP Dengan mempelajari istilah-istilah tersebut kamu akan lebih mudah dalam berkomunikasi antar sesama kru saat produksi video atau filmmu. Selain itu kamu juga lebih terkesan professional. Nah yuk mulai terapin istilah-istilah diatas dalam produksi video atau filmmu. Sinopsis Naskah. Storyboard. Contoh Konsep Video. Pra Produksi Video Perusahaan. Produksi Profil. Pasca Produksi Video. Sinopsis adalah alur cerita secara singkat. Sinopsis dijelaskan dalam tulisan singkat sehingga penonton mampu memahami isi cerita yang disampaikan dalam video atau film. Kegiatan produksi video dan produk audio visual lainnya secara umum terdiri atas lima proses. Akan tetapi dari kelima kegiatan tersebut, yang utama dan menyangkut dengan proses produksi meliputi tahap Praproduksi, Produksi, dan Postproduksi/pasca Tahap PraproduksiPraproduksi merupakan tahapan perencanaan. Secara umum merupakan tahapan persiapan sebelum memulai proses produksi shooting film atau video. Pada intinya, tujuan praproduksi adalah mempersiapkan segala sesuatunya agar proses produksi dapat berjalan sesuai konsep dan menghasilkan suatu karya digital video sesuai dengan harapan. Untuk memulai pemrosesan video, dibutuhkan beberapa langkah, sebagai berikut1 Ide Ide dapat dikatakan sebuah gagasan, sebuah rencana, pendapat, skema atau metode2 Sasaran Siapakah yang ingin menonton video3 Tujuan Untuk apa membuat video4 Pokok Materi/cerita pokok materi berupa pesan yang ingin disampaikan5 Sinopsis Sinopsis adalah setiap peristiwa atau rekaan yang dikisahkan dalam bentuk cerita yang dapat disimpulkan ke dalam bentuk ringkas yang padat dan jelas6 Naskah Naskah pada umumnya berisi gambaran atau deskripsi tentang pesan atau informasi yang disampaikan seperti alur cerita, karakter tokoh utama, dramatisasi, peran/figuran, setting, dan property atau segala hal yang berkaitan dengan pembuatan sebuah program video dan televisi. Naskah pada umumnya digunakan sebagai dokumen yang dapat mengarahkan sutradara dan kerabat kerja crew dalam bekerja menyelesaikan produksi program video. Dalam menulis naskah video, perlu memperhatikan beberapa hal, di antaranya judul program dan deskripsi adegan. Judul program hendaknya ditulis di bagian tengah atas kertas dengan huruf kapital. Sementara itu, deskripsi ditulis dengan aturan berikut• Indikator tempat, yaitu menerangkan lokasi pengambilan gambar di dalam atau di luar ruang. Indikator ini ditulis dengan nomor urut dengan atau EXTERIOR biasanya disingka INT. atau EXT.• Indikator setting, yaitu menuliskan tempat kejadian dan dituliskan secara singkat dan KELAS• Indikator waktu kejadian, ditulis singkat dalam huruf KELAS – PAGI• Instruksi jenis shoot/gerakan kamera angle ditulis dalam huruf GURU DUDUK SISWA MEMBERI SALAM KEPADA PAK GURU DARI KURSINYALS berarti long shoot• Nama tokoh kecuali bila termasuk dalam dialog, isyarat musik, sound effect, dan instruksi acting semuanya ditulis dalam huruf kapital. Untuk naskah dua kolom, ketiga hal tersebut ditulis dalam kolom Contoh NaskahJudul TERJEBAK JARINGAN FACEBOOK Scene Video Audio 1/1 EXT. SUASANA PROFIL DUSUN INT. SUASANA KUMPULAN PEMUDA YANG SEPI DISSOLVE. SUASANA GOTONG ROYONG YANG SEPI INSTRUMEN MUSIK Alunan musik tradisional Jawa 2/1 EXT. BELAKANG RUMAH. SORE HARI. CLOSE UP. Tampak Anom ANOM Ya Allah berilah petunjuk Mu agar merenung sendirian. pemuda-pemudi kami kompak kembali 3/1 1 EXT. MALAM HARI. LIMA tempat berbeda. CONVERSATION. Anom menghampiri Galo dan temannya yang tengah asik nonton bola di ponsel. ANOM “Gal, yuk kumpulan!” GALO “Nggak ah Nom, tanggung nih!” 3/2 WIDE SHOOT. Tampak beberapa pemudi tengah asik ngerumpi di pos ronda. ANOM “Mbak, berangkat kumpulan, yuk!” EMPAT PEMUDI SEREMPAK MENJAWAB “Halah Nom, lagi asik nih!” 3/3 DISSOLVE. Anom melanjutkan ke teman-teman yang lainnya semuanya menolak dengan alasan macam-macam. CLOSE UP. Anom tampak prihatin sambil melanjutkan perjalanan hendak menghampiri Aiti. MUSIK INSTRUMEN GALAU SEDIH DUBBING ANOM “Sabar ya Allah, sabar!!!” 4/1 EXT. TERAS RUMAH AITI. WIDE SHOOT. Aiti dan Maya tengah asik Fb-an dan Aiti tertarik dengan Tean yang ganteng, nampak kaya, dan keren. PANNING, ANOM PERGI SAMBIL MENGERUTU ANOM “Ti, yuk berangkat kumpulan!” AITI “Hari gini kumpulan Nom? mbok kalau ngajak itu dolan!” ANOM “Duh cewek zaman sekarang sok gaul amat, ihh ganteng banget, keren banget, Aiti,Aiti!” 4/2 WIDE SHOOT. SUASANA KUMPULAN DUBBING ANOM “Ya Allah, beneran nggak ini yang datang kok cuma segini!” 5/1 EXT. HALAMAN DEPAN RUMAH AITI. JAM 6 PAGI TILT DOWN. DISSOLVE TEMPAT TIDUR AITI INSTRUMEN MUSIK 5/2 INT. TEMPAT TIDUR AITI. JAM 7 PAGI. CONVERSATION. Simbok minta penjelasan kepada Aiti tentang masalah semalam dan penasaran tentang Facebook tersebut. SIMBOK “Ti, semalam kamu kok nggak ikut kumpulan pemuda Minggu Pon?” AITI “Kan ada teman datang, Mi, lagian males, Mi, kumpulan gitu!” SIMBOK Eh Ti, nggak boleh ngomong gitu, tuh kamu main ponsel terus itu ngapain,Ti?” AITI “Lagi FB-an ama cowok ganteng, Mi!” SIMBOK “Apa itu FB-an Ti? Simbok ngak tahu!” 6/1 EXT. JALAN DUSUN. MENJELANG MAGRIB. PANNING RIGHT . Aiti dan maya naik sepeda motor dengan tergesa-gesa menuju taman kota. INSTRUMEN MUSIK 7 Storyboard Storyboard adalah serangkaian sketsa dibuat berbentuk persegi panjang yang menggambarkan suatu urutan alur cerita elemen- elemen yang diusulkan untuk menjadi panduan dalam proses perekaman. ContohGambar. Contoh storyboard8 Pencahayaan tata cahaya bertujuan untuk mendapatkan gambar yang menarik dan mendukung suatu produksi visualisasi dari suatu naskah cerita tata cahaya dikenal istilah three points lighting, merupakan formula dasar pencahayaan dalam produksi video. Three points lighting yaitu• key light merupakan cahaya terkuat dan paling penting dari tiga cahaya yang digunakan dalam teknik ini• fill light digunakan sebagai sumber cahaya sekunder untuk key light dan ditempatkan di sisi berlawanan dari subjek membentuk sudut -45o. dan• back light ditempatkan di belakang subjek dan digunakan untuk pencahayaan subjek dari belakangGambar. Tata Cahaya Dalam Proses Produksi VideoSumber Tahap ProduksiProduksi dimulai dari merekam video dengan script dan konsep yang sudah dirancang dari awal. Kemudian proses rekaman baik visual maupun audio dilakukan, dan seluruh elemen bekerjasama dalam proses Teknik Pengambilan Gambar BergerakSudut pengambilan gambar camera angel. Produksi dimulai dari merekam video dengan script dan konsep yang sudah dirancang dari awal. Kemudian proses rekaman baik visual maupun audio dilakukan, dan seluruh elemen bekerjasama dalam proses kamera di bagi menjadi 3 jenis yaitu sudut a kamera obyektif yaitu kamera dari sudut pandang penonton outsider, tidak dari sudut pandang pemain tertentu. Kamera obyektif terdiri dari• bird eye viewGambar. Bird Eye ViewTeknik pengambilan gambar yang dilakukan dengan ketinggian kamera berada di atas ketinggian obyek. Hasilnya akan terlihat lingkungan yang luas dan benda-benda lain tampak kecil, misalnya gedung bertingkat, rumah, jalan, dan sungai• high anglePengambilan gambar dari atas obyek yang diarahkan ke bawah sehingga mengesankan obyek terlihat kecil. Kesan yang ingin ditimbulkan pada angle ini yaitu kesan tertekan atau lemahGambar. High Angle View• low angle Sudut pengambilan dari arah bawah obyek sehingga mengesankan obyek tampak terlihat besar. Teknik ini memiliki kesan dramatis yaitu nilai agung/prominance, berwibawa, kuat, dan Low Angle View• eye angleSudut pengambilan gambar sejajar dengan obyek. Hasilnya memperlihatkan tangkapan pandangan mata seseorang. Posisi kamera dan obyek sejajar. Teknik ini tidak memiliki kesan dramatis melainkan kesan wajar dan sering digunakan pada liputan stand up reportingGambar. Eye Level View • frog eyeSudut pengambilan gambar dengan ketinggian kamera sejajar dengan alas/dasar kedudukan obyek atau lebih rendah. Hasilnya akan tampak seolah-olah mata penonton mewakili mata katak. Motivasi teknik pengambilan gambar ini untuk memberikan kesan dramatik pada obyek unik atau Frog Eye View Sumber subjektif,Kamera dari sudut pandang penonton yang dilibatkan, misalnya melihat ke penonton. Atau dari sudut pandang pemain lain, misalnya film horor. Sudut kamera subjektif dilakukan dengan beberapa cara• Kamera berlaku sebagai mata penonton untuk menempatkan mereka dalam adegan, sehingga dapat menimbulkan efek dramatik.• Kamera berganti-ganti tempat dengan seseorang yang berada dalam gambar. Penonton dapat menyaksikan suatu hal atau kejadian melalui mata pemain tertentu. Penonton akan mengalami sensasi yang sama dengan pemain tertentu. Jika sebuah kejadian disambung dengan close up seseorang yang memandang ke luar layar, akan memberi kesan penonton sedang menyaksikan apa yang disaksikan oleh pemain yang memandang keluar layar tersebut.• Kamera bertindak sebagai mata dari penonton yang tidak presenter yang menyapa pemirsa dengan memandang langsung ke kamera. Relasi pribadi dengan penonton bisa dibangun dengan cara seperti point of Kamera Point of View yaitu suatu gabungan antara obyektif dan subjektif. Angle kamera POV diambil sedekat shot obyektif dalam kemampuan meng-approach sebuah shot subjektif, dan tetap obyektif. Kamera ditempatkan pada sisi pemain subjektif, sehingga memberi kesan penonton beradu pipi dengan pemain yang di luar layar. Contoh paling jelas adalah mengambil close up pemain yang menghadap ke pemain di luar layar dan sebelumnya didahului dengan Over Shoulder Bidang Pandang Pengambilan Gambar Frame SizeSeorang pembuat film harus memiliki pemahaman tentang bagaimana cara membuat ukuran gambar frame size atau komposisi yang baik dan menarik dalam setiap adegan filmnya. Pengaturan komposisi yang baik dan menarik adalah jaminan bahwa gambar yang ditampilkan tidak akan membuat penonton bosan dan enggan melepaskan sekejap mata pun terhadap gambar yang kita tampilkan. Komposisi berarti pengaturan aransemen unsur-unsur yang terdapat dalam gambar untuk membentuk satu kesatuan yang serasi harmonis di dalam sebuah bingkai. Batas bingkai pada gambar yang terlihat pada view finder atau LCD kamera, itulah yang disebut dengan framing. Seorang juru kamera harus mempertimbangkan komposisi di mana dia harus menempatkan obyek yang diharapkan akan menjadi POI Point of Interest atau obyek utama yang menjadi pusat perhatian dan seberapa besar ukuran obyek tersebut dalam frame. Kesimpulannya komposisi shot atau biasa disebut dengan shot size adalah pengukuran sebuah gambar yang ditentukan berdasarkan objek, pengaturan besar dan posisi obyek dalam frame bingkai, dan posisi kamera yang diinginkan. Beberapa shot dasar yang sering digunakan dalam pengambilan gambara Extreme Long Shot ELSGambar. Extreme Long ShotSumber diambil dari jarak sangat jauh, yang ditonjolkan bukan obyek lagi tetapi latar belakangnya. Fisik manusia nyaris tak tampak, namun dapat diketahui posisi obyek tersebut terhadap Long Shot LSPengambilan gambar objek dengan latar belakang yang jelas. Berfungsi sebagai establishing shot shot pembuka sebelum digunakan shot-shot yang berjarak lebih dekat. Fisik manusia tampak jelas namun latar belakang masih Long Shot LSc Full Shot FSGambar. Full ShotSumber damar/Merupakan teknik yang memperlihatkan komposisi obyek secara total, dari ujung kepala hingga ujung kaki bila obyek manusia. Tujuannya untuk memperkenalkan tokoh lengkap dengan setting latarnya yang menggambarkan posisi obyek berada. Biasanya gambar ini digunakan sebagai opening shot biasanya zoom in hingga ke medium shot untuk menggambarkan wajah tokoh yang bersangkutan lebih detail.d Medium Long Shot MLS atau Knee ShotKomposisi manusia dan lingkungan relatif seimbang. Gambar diambil dari jarak yang wajar, sehingga jika misalnya terdapat 3 obyek maka seluruhnya akan terlihat. Bila objeknya satu orang maka tampak dari kepala sampai Medium Long Shot MLS atau Knee Shote Medium Shot MS Sosok manusia mulai dominan dalam frame. Tubuh manusia terlihat dari pinggang ke atas hingga kepala. Gambar ini sering dilakukan untuk master shot pada saat moment Medium Shot MSf Medium Close Up MCUGambar. Medium Close Up MCUSosok manusia mulai mendominasi dalam frame. Tubuh manusia tampak dari dada ke atas hingga kepala. Biasanya digunakan untuk adegan percakapan Close Up CU Komposisi ini untuk memperjelas ukuran gambar. Tubuh manusia terlihat dari leher bagian bawah hingga kepala. Komposisi ini menunjukan penggambaran emosi atau reaksi terhadap suatu digunakan untuk adegan dialog yang lebih Close Up CUh Big Close Up BCUPengambilan gambar obyek dari dagu hingga kepala. Gambar ini bertujuan menampilkan kedalaman pandangan mata dan ekspresi wajah. Tanpa kata-kata, tanpa bahasa tubuh, tanpa intonasi, BCU dapat mewujudkan emosi Big Close Up i Extreme Close Up ECUPenggambilan gambar dengan hanya memperlihatkan detail bagian- bagian tertentu, misalnya hidung, mata, atau Extreme Close Up ECU3 Gerakan Kamera dalam Pengambilan GambarUntuk menciptakan gambar yang dinamis dan dramatis, maka perlu mengenal macam-macam gerakan kamera, antara lain panning, tilting, zooming, dan dolly/ PanningPan singkatan dari panorama, yaitu pergerakan horizontal kamera dari kiri ke kanan atau sebaliknya. Pengambilan gambar dilakukan dengan menggerakkan body camera tanpa mengubah posisi kamera. Panning ada dua macam, yaitu pan right dan pan left. Pan right yaitu kamera bergerak menyapu obyek dari kiri ke kanan. Sedangkan pan left yaitu kamera bergerak menyapu obyek dari kanan ke kiri. Waktu standar untuk melakukan panning berkisar antara 3 sampai 5 TiltingPergerakan vertikal kamera dari atas ke bawah atau sebaliknya. Pengambilan gambar dilakukan dengan menggerakkan body camera tanpa mengubah posisi kamera. Tilting ada 2, yaitu tilt up dan tilt down. Tilt Up yaitu kamera bergerak menyapu obyek dari bawah ke atas. Sedangkan tilt down yaitu kamera bergerak menyapu gambar dari atas ke bawah. Pergerakan ini menampilkan sosok secara perlahan- lahan, sehingga menimbulkan rasa penasaran ZoomingZooming yaitu gerakan lensa kamera dalam merekam obyek. Di mana posisi kamera dalam keadaan statis/diam, cukup dengan menekan tombol zoom pada kamera atau dengan memutar ring lensa secara manual. Zooming ada dua jenis, yaitu zoom in dan zoom out. Zoom in yaitu gerakan lensa untuk memperbesar atau mendekatkan obyek dalam gambar. Sedangkan zoom out yaitu gerakan lensa untuk merekam obyek mengecil atau menjauh. Dalam pembuatan film, teknik zooming kurang disarankan, karena dalam sebuah adegan durasi yang digunakan adalah satuan detik. Jika menggunakan teknik zooming, efek yang akan diperlihatkan sering kali tidak Dolly/TrackingDolly/Tracking yaitu pergerakan kamera akibat perubahan posisi kamera secara horizontal. Pergerakan dapat ke arah manapun maju, mundur, samping kanan, samping kiri, maupun melingkar sejauh masih menyentuh permukaan tanah. Gerakan kamera maju mendekati obyek disebut dolly in. Gerakan kamera menjauhi obyek disebut dolly kamera bergeser dari kiri ke kanan disebut crab right. Posisi kamera bergeser dari kanan ke kiri disebut crab left. Posisi kamera berpindah mengikuti gerakan obyek disebut follow. Pergerakan kamera ini biasanya menggunakan dolly yaitu segitiga beroda yang diletakkan di bawah kaki-kaki tripod agar gambar tidak shaking/berguncang. c. Tahap Post Produksi Paca ProduksiPada tahap pasca produksi semua bahan mentah produksi dikumpulkan untuk diolah dan dievaluasi. Berikut ini merupakan beberapa fungsi dalam tahapan editing video.• Proses capture adalah proses digitalisasi hasil pengambilan gambar dari format analog menjadi format digital, berguna untuk memindahkan hasil rekaman yang disimpan dalam kaset MiniDV dari kamera ke dalam komputer untuk dijadikan sebuah file dengan format video dan audio.• Import file. File-file yang dapat diimport dalam project untuk membangun project di dalam Timeline, dapat berupa file image/gambar, file video dan file suara/audio.• Proses Trimming adalah menentukan In Point dan Out Point pada klip kemudian hasil trim tersebut dapat disusun ke dalam Timeline. Selain drag and drop, kita dapat juga memakai metode Insert dan klip yang ada pada Track Video ataupun Audio di dalam Timeline Window dapat diatur sedemikian rupa. Pada pengaturan ini kadang kita perlu melakukan Zoom-In dan Zoom-Out, mengatur durasi klip, memotong klip, menghapus klip yang ada di dalam Timeline Window memiliki property Motion.• Transisi merupakan peralihan antara klip satu dengan klip lain. Transisi biasanya diletakkan di awal dan di akhir klip dengan durasi tertentu. Dengan transisi, perpindahan antar klip menjadi lebih dinamis dan menarik. Proses pemberian transisi dilakukan pada workspace Single Track Editing. Setelah memberikan transisi, kita perlu mengatur durasi transisi, merubah posisi transisi. Saat editing kita kadang perlu menghapus transisi, serta mengganti transisi.• Merekam dan editing suara mengubah dan memanipulasi sinyal analog suara menjadi digital dalam bentuk grafik gelombang suara dalam satuan decibel dB. Format hasil rekaman dan editing audio adalah .wav, .mp3,.midi dan lainnya. Setelah semua kegiatan editing video dilakukan, maka langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah penilaian/evaluasi video. Penilaian/evaluasi biasanya dilakukan oleh 2 orang ahli video/sinematografi. Hal ini bertujuan agar video yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan sebelum video tersebut modul pppk informatika Pembelajaran 4. Multimedia, kembdikbud Tafsiranberisi sinopsis film yang diulas dan juga ide-ide yang disampaikan pada film. Dalam tafsiran dituliskan garis besar alur film dan juga konflik-konflik yang terjadi di dalamnya. Evaluasi berisikan pandangan penulis ulasan terhadap film tersebut. Dari mulai kelebihan, kekurangan, dan juga kualitas film tersebut. Teoriini disebut juga dengan teori Maslow. Teori ini menggambarkan tentang realitas. Pada orang dewasa, kebutuhan keamanan sedikit kecuali pada keadaan darurat, bencana, atau kegagalan organisasi dalam struktur sosial. Adanya situasi yang tidak menyenangkan membuat orang dewasa mencari tempat atau orang yang dapat memenuhi kebutuhan Padadasarnya pitch deck atau investor deck merupakan sebuah materi presentasi yang ditujukan untuk calon investor dari suatu usaha rintisan. Disitat dari jurnal Panduan Membangun Usaha Rintisan (Guide to Building a Startup Business) oleh Muhammad Zakky Azhari, pitch deck rata-rata berupa 10-12 halaman presentasi sedangkan business plan adalah Bahanproduksi 394 121 Lampu/pencahayaan pada produksi film 385 122 Mengejar engle yang baik 397 a b Roll Film Film Copyer 402 402 c Film Recorder 402 123 Mesin film copier dan film recorder 402 124 Potongan film yang dibesarkan. Perhatikan jalur soundnya. Sistem optis (gelap terang pada film) 406 125 Roll film 407 126 Proyektor film di ruang . 124 17 6 161 142 313 371 361

ringkasan cerita pada produksi video presentasi disebut