karyapengolahan yang sesuai kegunaan, nyaman dalam rasa, tepat dalam pengolahan, memiliki nilai estetis dalam penyajian maupun kemasan, dan aman bagi kehidupan manusia. Dalam merencanakan pembuatan karya pengolahan harus diperhatikan apa hal-hal pokok yang ditugaskan, kemudian merencanakan pembuatannya. Perencanaan pembuatannya dengan
Mengolah buah segar menjadi makanan dan minuman, Hal yang penting harus diperhatikan dalam membuat karya pengolahan adalah tahapan/proses pembuatannya. Mengapa? Agar dapat dihasilkan karya pengolahan yang sesuai kegunaan, nyaman dalam rasa, tepat dalam pengolahan, memiliki nilai estetis dalam penyajian maupun kemasan, dan aman bagi kehidupan manusia. Mengolah buah segar menjadi makanan dan minuman, dalam merencanakan pembuatan karya pengolahan harus diperhatikan apa hal-hal pokok yang ditugaskan, kemudian merencanakan pembuatannya. Perencanaan pembuatannya dengan menghentikan beberapa pilihan rancangan yang timbul dalam pikiranmu. Tuangkan semua pikiran kreatifmu yang berkaitan dengan hal pokok yang ditugaskan dalam bentuk desain rancangan kerja secara tertulis, dapat berupa gambar ataupun skema. Tetapkan hal apa yang akan dibuat, lalu buatlah rencana kerja pembuatan pengolahan secara lengkap sesuai tahapan pembuatan karya. Dalam pembuatan pengolahan hendaknya perlu memperhatikan keamanan dan kebersihan dalam bekerja serta keindahan dalam pengemasan maupun penyajian. Hal ini dimaksudkan agar dapat menarik bagi konsumen. Agar suatu produk pengolahan berhasil dengan baik perlu memperhatikan tahapan/proses pembuatan pengolahan pangan sebagai berikut. Perencanaan Identifikasi Kebutuhan Besok sesuai pulang sekolah Rahma bersama teman-temannya merencanakan untuk belajar kelompok di rumah. Pulang sekolah tentu badan lelah dan kepanasan. Rahma ingin menyiapkan suatu makanan yang dapat menyegarkan tubuh, mudah membuatnya, dan cepat. Ide/Gagasan Tercetus ide dalam benak Rahma untuk membuat makanan āRujak Buah dengan Bumbu Ulek Gula Jawa Kacangā agar dapat menyegarkan tubuh di saat udara panas. Buah-buahan yang manis dan asam menjadi pilihan agar tubuh terasa segar sehingga membangkitkan semangat untuk belajar kelompok. Membuat rujak buah dengan bumbu gula jawa kacang ulek dapat dikerjakan bersama dan tidak lama dalam pembuatan. Pelaksanaan Persiapan a Membeli buah-buahan dan bahan lainnya di pasar. Pilih buah yang masih segar. b Mencuci peralatan yang dibutuhkan sebelum digunakan. c Mempersiapkan bahan buah sudah dikupas dan dicuci dan gula jawa sudah dicairkan agar pembuatan rujak lebih cepat. Bahan buah untuk rujak ulek jeruk bali, nanas, bengkuang, jambu air, kedondong, dan papaya, Bahan bumbu ulek gula jawa kacang untuk rujak buah pisang batu, garam, terasi, cabai rawit, kacang tanah, gula jawa, dan air. Alat pembuatan rujak buah Pisau, Cobek, Kertas cokelat, Kantong plastic Proses Pembuatan a Kupas semua buah. b Hasil kupasan buah disimpan dengan rapi sesudah dicuci bersih. c Gula jawa dikentalkan dengan air. d Kacang tanah digoreng. Pembuatan Bumbu Haluskan bumbu satu per satu a Pisang batu; b Terasi, garam, cabai dan gula jawa cair ulek hingga halus; c Kacang tanah goreng jangan diulek terlalu halus agar ada rasa sensasi saat memakannya; d Ulek seluruh bahan bumbu sampai menyatu. Pemotongan Buah Iris buah satu per satu a Bengkuang dan mangga; b Nanas dan kedondong; c Pepaya, jambu air, dan jeruk bali Penyajian dan Pengemasan Penyajian Rujak Buah dengan bumbu Ulek Gula Jawa Kacang a Rujak disajikan terpisah dari bumbunya. b Rujak disajikan dengan disiram bumbu gula jawa. Pengemasan Rujak Buah dengan bumbu Ulek Gula Jawa Kacang, a Siapkan kantong plastik kecil. b Masukkan bumbu gula jawa ke dalam kantong plastik dan ikat dengan rapi bumbu gula jawa rujak ulek. c Siapkan kertas pembungkus berwarna cokelat, bentuklah wadah dan tuangkan buah rujak potong ke dalamnya. d Lipat dengan rapi, bungkus, dan ikat dengan karet. Baca juga Mengenal Wilayah Mesir Evaluasi Di akhir pembuatan pengolahan bahan pangan buah menjadi makanan, ujilah hasilnya dengan cara mencoba/merasakan makananmu. Jika ada yang kurang sesuai, buatlah catatan evaluasinya sebagai bahan masukan dan bahan perbaikan saat akan membuat makanan olahan bahan lain di lain waktu. ā Pangan aman adalah hak setiap orang. Pangan yang aman tidak hanya akan memenuhi kebutuhan gizi, tetapi juga menjaga kesehatan tubuh. Guna menjaga keamanan pangan, kita perlu mengikuti prosedur untuk membersihkan bahan makanan sebelum memprosesnya. Namun hal ini belum cukup. Sejumlah bakteri mungkin saja masih bercokol di bahan makanan. Bakteri bahkan bisa saja masih bertahan setelah proses pengolahan bahan pangan. Bila kondisi ini terjadi, bagaimana mungkin kita dapat menyediakan pangan aman bagi keluarga. Berikut ini adalah 6 tips yang perlu diperhatikan dalam mengolah dan menyediakan bahan pangan aman bagi keluarga 1. Kenali sumber bahan pangan Beberapa sumber pangan kerap kali terpapar berbagai sumber penyakit. Terkadang air yang digunakan untuk membersihkan bahan pangan juga terpapar kuman. Mengetahui dengan pasti dari mana sumber air dan bahan pangan akan lebih aman bagi keluarga. Kita juga bisa membuat pilihan jika air dan pangan yang akan diskonsumsi ternyata tidak aman. 2. Cuci tangan, alat masak dan bahan makanan Bakteri dapat berkembang di mana saja. Membersihkan bahan pangan tidak cukup untuk menyingkirkan kuman penyebab penyakit ini. Proses pengolahan juga harus diawasi. Sebaiknya, pastikan dapur dan seluruh alat masak dalam kondis yang bersih. Hal yang sama sebaiknya juga dilakukan pada tangan sebelum memasak ataupun menyantap hidangan. 3. Pemisahan bahan pangan Pemisahan bahan pangan dapat mencegah terjadinya kontaminasi. Sebaiknya pisahkan pangan berbahan hewani, misal seafood, daging, telur, ikan, atau unggas dari bahan ketika belanja tau memasak. Gunakan papan potong dan alat lain yang beda untuk pangan hewani dan non-hewani. 4. Proses memasak Proses pengolahan makanan yang baik akan mencegah masuknya bakteri penyebab penyakit patogen ke dalam tubuh. Proses memasak sebaiknya didasarkan pada waktu dan suhu. Jangan hanya mengandalkan mata untuk menentukan matang tidaknya makanan. Apabila memungkinkan, gunakan termometer atau alat pengukur suhu memastikan apakah makanan sudah dimasak pada suhu yang ditentukan. Hindari pula konsumsi makanan yang tidak dimasak tuntas, terutama jenis makanan sepert daging, telur dan adonan kue. Hal ini hanya mengundang bakteri untuk masuk dan bersarang dalam tubuh. 5. Pendinginan Pendinginan bahan pangan akan memperlambat pertumbuhan bakteri. Pastikan suhu penyimpanan tidak sekedar bersuhu ruang 24°C, atau hangat. Suhu tersebut tidak akan membuat bakteri memperlambat pertumbuhannya. Sebaiknya, dinginkan bahan pangan hewani dan nabati yang mudah rusak selama dua jam, atau merendamnya dalam air yang sangat panas 100°C bila belum akan segera dimasak. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram ā News Updateā, caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Baca berikutnya ā Pangan aman adalah hak setiap orang. Pangan yang aman tidak hanya akan memenuhi kebutuhan gizi, tetapi juga menjaga kesehatan tubuh. Guna menjaga keamanan pangan, kita perlu mengikuti prosedur untuk membersihkan bahan makanan sebelum memprosesnya. Namun hal ini belum cukup. Sejumlah bakteri mungkin saja masih bercokol di bahan makanan. Bakteri bahkan bisa saja masih bertahan setelah proses pengolahan bahan pangan. Bila kondisi ini terjadi, bagaimana mungkin kita dapat menyediakan pangan aman bagi keluarga. Berikut ini adalah 6 tips yang perlu diperhatikan dalam mengolah dan menyediakan bahan pangan aman bagi keluarga 1. Kenali sumber bahan pangan Beberapa sumber pangan kerap kali terpapar berbagai sumber penyakit. Terkadang air yang digunakan untuk membersihkan bahan pangan juga terpapar kuman. Mengetahui dengan pasti dari mana sumber air dan bahan pangan akan lebih aman bagi keluarga. Kita juga bisa membuat pilihan jika air dan pangan yang akan diskonsumsi ternyata tidak aman. 2. Cuci tangan, alat masak dan bahan makanan Bakteri dapat berkembang di mana saja. Membersihkan bahan pangan tidak cukup untuk menyingkirkan kuman penyebab penyakit ini. Proses pengolahan juga harus diawasi. Sebaiknya, pastikan dapur dan seluruh alat masak dalam kondis yang bersih. Hal yang sama sebaiknya juga dilakukan pada tangan sebelum memasak ataupun menyantap hidangan. 3. Pemisahan bahan pangan Pemisahan bahan pangan dapat mencegah terjadinya kontaminasi. Sebaiknya pisahkan pangan berbahan hewani, misal seafood, daging, telur, ikan, atau unggas dari bahan ketika belanja tau memasak. Gunakan papan potong dan alat lain yang beda untuk pangan hewani dan non-hewani. 4. Proses memasak Proses pengolahan makanan yang baik akan mencegah masuknya bakteri penyebab penyakit patogen ke dalam tubuh. Proses memasak sebaiknya didasarkan pada waktu dan suhu. Jangan hanya mengandalkan mata untuk menentukan matang tidaknya makanan. Apabila memungkinkan, gunakan termometer atau alat pengukur suhu memastikan apakah makanan sudah dimasak pada suhu yang ditentukan. Hindari pula konsumsi makanan yang tidak dimasak tuntas, terutama jenis makanan sepert daging, telur dan adonan kue. Hal ini hanya mengundang bakteri untuk masuk dan bersarang dalam tubuh. 5. Pendinginan Pendinginan bahan pangan akan memperlambat pertumbuhan bakteri. Pastikan suhu penyimpanan tidak sekedar bersuhu ruang 24°C, atau hangat. Suhu tersebut tidak akan membuat bakteri memperlambat pertumbuhannya. Sebaiknya, dinginkan bahan pangan hewani dan nabati yang mudah rusak selama dua jam, atau merendamnya dalam air yang sangat panas 100°C bila belum akan segera dimasak. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram ā News Updateā, caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Baca berikutnya
. 105 41 331 265 13 334 32 352
dalam merencanakan pembuatan karya pengolahan yang harus diperhatikan adalah